Wednesday, December 22, 2010

Nasi Kucing dan Angkringan Jogja

NASI KUCING



Bagi mahasiswa yang pernah tinggal di Jogja, pasti mengenal nasi kucing ato sego kucing. Itu merupakan makanan wajib yang ada di setiap angkringan. Sego kucing ini adalah nasi yang dibungkus dengan lauk sambal teri atau oseng tempe. Harganya yang murah dan porsi yang pas ternyata membuat sego kucing menjadi makanan yang cukup laris di angkringan, biasanya diburu para mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menyantap sego kucing setiap malamnya. Biasanya sego kucing dijual dengan harga antara Rp 750-Rp 1.500 setiap bungkusnya, tergantung tempatnya.  Lauk sego kucing ini biasanya hanya satu macam. Tetapi di angkringan disediakan juga berbagai macam lauk. Lauk-lauk yang disediakan antara lain sate usus, ati ampela dan gorengan seperti tempe mendoan dan bakwan. Nasi yang dibungkus dengan daun pisang atau kertas ini disebut nasi kucing karena porsi yang tidak banyak dan lauknya sambal teri. Sambal teri inilah yang membuat khas seperti lauk untuk kucing.


ANGKRINGAN


Angkringan adalah tempat berjualan berbagai macam makanan yang ada di hampir setiap ruas jalan dan gang Jogjakarta. Kalau boleh mendiskripsikan, angkringan itu berwujud seperti sebuah gerobak dorong yang berisi penuh makanan dan jajan, beroperasi di sore, malam dan dinihari dan menggunakan penerangan lampu senthir (kebanyakan) serta temaramnya lampu-lampu mercury jalanan Jogja. Makanan khas yang dijual meliputi nasi kucing, gorengan, sate usus (ayam), sate telor puyuh, kripik dan lain-lain. Nasi kucing (dalam bahasa Jawa disebut “sega kucing“) bukanlah suatu menu tertentu, tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada angkringan. Dinamakan “nasi kucing” karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Konsumen angkringan, meski sering dicap sebagai warung rendahan, pada kenyataannya terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari tukang becak, anak2 perantauan, mahasiswa, budayawan dan seniman, karyawan hingga eksekutif kadang tak sungkan menghabiskan malam untuk menyantap makanan dan minum teh jahe di Angkringan. Perilaku konsumen pun bermacam-macam di sana. Ada yang hanya membeli untuk dibawa pulang, ada pula yang membeli, makan sebentar lalu pulang, namun yang paling sering ditemui adalah membeli, ngobrol, membeli lagi, dan ngobrol lagi di warung angkringan bersama rekan maupun “rekan-rekan” baru yang ditemui dan di kenal di sana. Otomatis, di angkringan tidak ada pembedaan strata sosial, agama maupun ras. Mereka semua sama di keremangan lampu senthir, sebagai sosok anak manusia yang makan dan minum dari tangan penjual yang sama.
 

Sunday, December 19, 2010

Wisata Belanja

Malioboro


Malioboro, Membentang di atas sumbu imajiner yang menghubungkan Kraton Yogyakarta, Tugu dan puncak Gunung Merapi, jalan ini terbentuk menjadi suatu lokalitas perdagangan setelah Sri Sultan Hamengku Buwono I mengembangkan sarana perdagangan melalui sebuah pasar tradisional semenjak tahun 1758. Setelah berlalu 248 tahun, tempat itu masih bertahan sebagai suatu kawasan perdagangan bahkan menjadi salah satu ikon Yogyakarta yang dikenal dengan Malioboro. Menikmati pengalaman berbelanja, berburu cinderamata khas Jogja, wisatawan bisa berjalan kaki sepanjang bahu jalan yang berkoridor (arcade). Di sini akan ditemui banyak pedagang kaki lima yang menggelar dagangannya. Mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain. Sepanjang arcade, wisatawan selain bisa berbelanja dengan tenang dalam kondisi cerah maupun hujan, juga bisa menikmati pengalaman belanja yang menyenangkan saat menawar harga. Jika beruntung, bisa berkurang sepertiga atau bahkan separohnya. Berbelanja di kawasan Malioboro serta Beringharjo, pastikan tidak tertipu dengan harga yang ditawarkan. Biasanya para penjual menaikkan harga dari biasanya bagi para wisatawan.

Pasar Beringharjo


Pasar Beringharjo menjadi sebuah bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan. Bagaimana tidak, pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya mempunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. Selain itu, Beringharjo juga merupakan salah satu pilar 'Catur Tunggal' (terdiri dari Kraton, Alun-Alun Utara, Kraton, dan Pasar Beringharjo) yang melambangkan fungsi ekonomi.
Wilayah Pasar Beringharjo mulanya merupakan hutan beringin. Tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1925, barulah tempat transaksi ekonomi ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama 'Beringharjo' sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, artinya wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan.

Kasongan


Kasongan, Berkunjung ke desa Kasongan, wisatawan akan disambut dengan hangat oleh penduduk setempat. Sekedar melihat-lihat ruang pajang atau ruang pamer yang dipenuhi berbagai hasil kerajinan keramik. Dan jika tertarik melihat pembuatan keramik, wisatawan dapat mengunjungi beberapa galeri keramik yang memproduksi langsung kerajinan khas itu di tempat. Mulai dari penggilingan, pembentukan bahan menggunakan perbot, penjemuran produk yang biasanya memakan waktu 2-4 hari. Produk yang telah dijemur itu kemudian dibakar, sebelum akhirnya di-finishing menggunakan cat tembok atau cat genteng.
Bekerja secara kolektif, biasanya sebuah galeri adalah usaha keluarga secara turun temurun. Meski sekarang pembuatan keramik melibatkan tetangga sekitar tempat tinggal pemilik galeri, namun pihak keluarga tetap bertanggung jawab untuk pemilihan bahan dan pengawasan produksi.

Pasar Seni Gabusan


Pasar Seni Gabusan, ada cara lain untuk menikmati karya seni warga Bantul tanpa harus kelelahan menjelajahi setiap dusun yang memproduksinya, yaitu dengan mendatangi Pasar Seni Gabusan. Pasar yang berlokasi di Jalan Parangtritis km 9 ini selama 2 tahun terakhir telah menjadi pusat jual beli kerajinan dari seluruh Bantul. Bukan sekedar pasar, Gabusan juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga toko kebutuhan sehari-hari.
Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.

Pasar Klitikan Pakuncen


Pasar Klitikan Pakuncen, istilah klitikan (klithikan) dalam Bahasa Indonesia berarti barang bekas. Seperti namanya — Pasar Klitikan Pakuncen Yogyakarta — sebagai pusat jual-beli barang bekas atau seken (second hand), terletak di Jl HOS Cokroaminoto 34 Pakuncen, Yogyakarta. Para pedagang di pasar ini menjual bermacam-macam dagangan seperti onderdil kendaraan, peralatan elektronik, alat pertukangan, buku, pakaian, bahkan ponsel pun dijajakan di sini. Tak melulu barang bekas, beberapa diantaranya juga menjual barang “baru”.
Pasar Klitikan Pakuncen mewarnai perekonomian Kota Yogya sejak 11 November 2007, tergolong masih baru. Pasar ini dibangun untuk merelokasi (menata) para pedagang klitikan yang sebelumnya berjualan di trotoar Jalan Mangkubumi, Jalan Asemgede dan Alun-alun Kidul Kraton Yogya.
Dalam proses relokasi ke Pasar Klitikan ini, para pedagang yang sebelumnya berjualan di ketiga lokasi tersebut sempat khawatir bila nantinya akan sepi pengunjung. Namun, bisnis barang klitikan memiliki konsumen yang loyal, meski lokasi berpindah pengunjung tetap berdatangan setiap harinya dari pagi hingga sekitar pukul 21.00 malam.


Ambarukmo Plaza


Plaza Ambarrukmo merupakan Mall terbesar dan terlengkap yang ada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Plaza yang mempunyai konsep arsitektur sangat menarik ini terletak di Jalan Laksda Adisucipto yang merupakan jalan strategis yang menghubungkan antara Yogyakarta, Solo dan Surabaya. Plaza Ambarrukmo mempunyai 7 lantai  ditempati oleh beberapa Anchor Tenant dan junior Tenant seperti Carrefour,  Centro Department Store, Gramedia Book Store , Timezone, Cineplex 21, Food Court Tamansari , dan Caesar Lounge & CafĂ©. Selain itu Plaza Ambarrukmo ditempati oleh beragam  tenant yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan keluarga , orang tua dan anak-anak mulai dari kebutuhan belanja bulanan, pakaian, hiburan, buku, salon, perawatan tubuh hingga makanan. Sedangkan untuk area pameran Plaza ini mempunyai beberapa area pameran yang dapat digunakan untuk pameran atau event promosi lainnya yang terletak di Atrium GF dengan luas 796m2, Hall LG dengan luas 384m2, Hall A Lt2 248m2 dan beberapa area Minihall yang terletak disetiap lantai.

Mall Malioboro
Mall Malioboro terletak di sisi kiri jalan Malioboro jika Anda dari arah utara, sebuah gedung megah, Mal Malioboro, akan senantiasa menyambut Anda yang melewati kawasan terpopuler di Yogyakarta ini. Dengan gedung yang terdiri dari enam lantai, mal ini merupakan mal pertama yang didirikan di Kota Gudeg ini, tepatnya pada tanggal 27 November 1993.H adir di Yogyakarta untuk memanjakan dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebutuhan sehari-hari, mal ini merupakan pilihan utama bagi para warga Yogyakarta maupun pelancong dari daerah lain yang mengunjungi kawasan Malioboro.Dengan berbagai tenant yang ada, Mal ini memberikan berbagai pilihan akan jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Lower Ground:
Hero Supermarket, Guardian, Mie Menteng, Nokia Priority, Century, Disc Tara, Johnny Andrean, Periplus, Dagadu.
Upper Ground:
Cool & Popeye, Posh Boy, CK, Gosh, Emporium, Buccheri Shoes, Winneta, Lea Jeans, Madonna, Rotelli, Lily Kasoem, Le Sands, Guess, Lee Cooper, Optik Tunggal, Osim, Optik Melawai, Shoeline, Optik Seis, Planet Sports, Hammer, Mc. Donald's, Fashion Spot, Oke Shop.
First floor:
Sport Station, Es Teller 77, Crisia, Artha Photo, Golf House, Bulletin, Nautica, Sepatu Bata, The Executive, Polo, Giordano, C & F, Kafe Excelso, Salon Rudi Hadisuwarno, Texas, Time Place, Cool & Popeye, Matahari.
Second Floor:
Pizza Hut, Beverly, Shaga Fitness, Bellagio, Osh Kosh B'Gosh, Pesta 42, The Athlete's Foot, Mie Nusantara, Kidz Station, Reebok, M-Photo Studio, Planet Surf, Matahari.
Third Floor:
Food Point, KFC, Fun World, Matahari. 

Mall Galeria


Mall Galeria yang selama satu dasawarsa telah hadir sebagai pionir dalam memenuhi kebutuhan belanja keluarga dan masyarakat Jogja sehingga mendapat tempat tersendiri di lubuk hati warga Jogja akan menyambut gembira semua perkembangan tersebut dengan menghadirkan kebaruan-kebaruan sesuai tuntutan gaya hidup masyarakat Jogja yang tengah berkembang, tetap dengan layanan khas yang familiar, yang akan segera dikenang sebagai satu ciri spesifik Mall Galeria.  Mall Galeria adalah sebuah mall yang terletak di kawasan utara Kota Yogyakarta. Tepatnya berada di Jl. Jend Sudirman 99-101 Yogyakarta. Beberapa tenant di pusat perbelanjaan ini adalah: KFC, Es Teler 77, Wendys, Stroberi, Yoppie Salon, Guardian, M Photo Studio. Di atrium mall ini sering diadakan pameran dengan berbagai tema maupun acara-acara yang diadakan stasiun televisi nasional.
Mall ini tercatat sebagai mall ketiga yang berdiri di kota Gudeg, Yogyakarta. Di Galeria Mall juga terdapat Tempat Rekreasi untuk keluarga berupa Game Centre.

Jogjatronik


Jogjatronik terletak di JL. Brigjen Katamso 75 - 77 Yogyakarta, yang merupakan satunya-satunya Mall khusus Elektronik, Komputer, Handphone, dan Edukasi IT yang terlengkap di Yogyakarta. Jogjatronik Mall dibangun oleh PT. Kaidi Indojaya dan pengelola gedungnya ditangani oleh PT. Jogjatronik Anindo Jaya.
Visi Misi Jogjatronik adalah :
- Menjadikan Jogjatronik Gondomanan sebagai barometer informasi dan perkembangan IT di Yogyakarta
- Menjadikan Jogjatronik Gondomanan sebagai pusat Elektronik, Edukasi, Komputer dan Handphone terbesar di Yogyakarta.
Sarana gedung dilengkapi dan ditunjang oleh fasilitas-fasilitas terbaik seperti :
- WI-FI
- Kamera CCTV
- Toilet pria / wanita di setiap lantai
- Back up Genset 2 unit @ 500 KVA
- 2 unit Lift, akses dari parkir / Basement ke lokasi
- 9 unit escalator untuk naik dan turun terdapat di setiap lantai
- Area parkir untuk mobil di Basement ± 150 mobil, sedangkan untuk area parkir sepeda motor mampu menampung ± 1000 sepeda motor.

Wisata Alam

Kaliurang



Kaliurang Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.
Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas 10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah 1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir di bagian ekornya.
Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman perhutani.

Kaliadem


Kaliadem adalah suatu kawasan hutan pinus seluas 25 hektare dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut, di lereng selatan gunugn merapi. Kaliadem berada dalam wilayah administratif Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia ± 25 - 30 km utara Kota Yogyakarta.
Kawasan ini memiliki udara sejuk dan memiliki banyak keindahan dan keunikan alam. Keberadaan Gunung Merapi dengan fenomena vulkaniknya, morfologi gunung dan lembahnya, hutan alam dengan keanekaragaman flora dan fauna serta kondisi sosial budaya yang unik merupakan potensi yang sangat besar untuk kegiatan wisata alam (ekowisata).
Kaliadem dapat dicapai dari Yogyakarta (melalui Kaliurang), dari Solo (melalui Prambanan dan Cangkringan) atau dari Borobudur/Magelang (melalui Tempel dan Turi).

 Puncak Soroloyo


Pertanda anda telah sampai di bukit Suroloyo adalah terlihatnya tiga buah gardu pandang yang juga dikenal dengan istilah pertapaan, yang masing-masing bernama Suroloyo, Sariloyo dan Kaendran. Suroloyo adalah pertapaan yang pertama kali dijumpai, bisa dijangkau dengan berjalan kaki menaiki 286 anak tangga dengan kemiringan 300 - 600. Dari puncak, anda bisa melihat Candi Borobudur dengan lebih jelas, Gunung Merapi dan Merbabu, serta pemandangan kota Magelang bila kabut tak menutupi.
Pertapaan Suroloyo merupakan yang paling legendaris. Menurut cerita, di pertapaan inilah Raden Mas Rangsang yang kemudian bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo bertapa untuk menjalankan wangsit yang datang padanya. Dalam kitab Cabolek karya Ngabehi Yosodipuro yang ditulis pada abad 18, Sultan Agung mendapat dua wangsit, pertama bahwa ia akan menjadi penguasa tanah Jawa sehingga mendorongnya berjalan ke arah barat Kotagede hingga sampai di Pegunungan Menoreh, keduia bahwa ia harus melakuykan tapa kesatrian agar bisa menjadi penguasa.
Menuju pertapaan lain, anda akan melihat pemandangan yang berbeda pula. Di puncak Sariloyo yang terletak 200 meter barat pertapaan Suroloyo, anda akan melihat Gunung Sumbing dan Sindoro dengan lebih jelas. Sebelum mencapai pertapaan itu, anda bisa melihat tugu pembatas propinsi DIY dengan Jawa Tengah yang berdiri di tanah datar Tegal Kepanasan. Dari pertapaan Sariloyo, bila berjalan 250 meter dan naik ke pertapaan Kaendran, anda akan dapat melihat pemandangan kota Kulon Progo dan keindahan panati Glagah.

 Ketep



Obyek wisata Ketep terletak di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah, Indonesia.Pembangunan kawasan wisata Ketep diprakarsai oleh Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, dan diresmikan oleh Presiden Megawati pada tanggal 17 Oktober 2002. Sejak diresmikan, kawasan wisata Ketep ditetapkan sebagai obyek wisata kegunungapian. Obyek wisata Ketep terkenal dengan panorama alam pegunungannya yang sungguh memesona. Keelokan panorama Ketep tersebut dapat dinikmati dari teras/pelataran Panca Arga. Dari pelataran ini, pengunjung dapat menyaksikan panorama alam lima gunung besar di Jawa Tengah, yaitu Merapi, Merbabu, Sindoro, Sumbing, dan Slamet. Selain itu, deretan gunung-gunung kecil seperti Telomoyo, Andong, Dieng, dan Perbukitan Menoreh juga dapat dilihat dari tempat ini. Setelah puas menyaksikan keindahan panorama pegunungan, pengunjung dapat turun dan duduk-duduk di gazebo-gazebo yang telah disediakan, menikmati kesejukan udara sembari menikmati indahnya hamparan areal pertanian. Selain pemandangan gunung yang indah, kita juga dapat menikmati sejuknya air terjun yang mengalir begitu deras. Temapt ini juga cocok untuk pergi rekreasi besama teman-teman maupun keluarga.

Kedung Kayang


Kedung Kayang adalah sebuah nama untuk wisata air terjun, yang terletak di desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Walaupun ada yang menganggap bahwa air terjun tersebut berada di wilayah Kabupaten Boyolali. Tak menjadi masalah karena memang letaknya berbatasan dengan kabupaten Boyolali. Secara geografis terletak di antara dua gunung, yaitu gunung Merapi dan gunung Merbabu. Untuk menuju lokasi ini cukup mudah, bisa dengan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum. Muntilan, Magelang – Kedung Kayang, Salatiga – Kedung Kayang atau Boyolali – Kedung Kayang. Jalan yang berkelok kelok pun juga menambah suasana menjadi semakin indah.  Memasuki gerbang Kedung Kayang, setelahnya kita merasa seolah memasuki sebuah perkampungan biasa, ya karena memang di lokasi tadi adalah sebuah pedesaan yang alami, setelahnya kita akan menuju jalur yang menurun dan sempit untuk menuju lokasi air terjun Kedung Kayang. Hati - hati karena jalur sering licin jika musim hujan, dan berdebu jika musim panas tiba. Walaupun begitu sesampai di air terjun kita bisa mandi sesuka hati, karena airnya tampak bersih dan segar. Terjamin bersihnya karena air langsung dari mata air Merapi yang terkenal dengan Pucak Garuda nya. Suasananya memang hampir mirip dengan air terjun Tawangmangu di Solo.

Bukit Bintang


Tak heran banyak wisatawan yang suka nangkring di tempat ini, khususnya anak-anak muda. Para penjual makanan pun berebut tempat berjualan karena tanpa perlu ngiklan sudah pasti warung mereka penuh.
Sore hari menjelang malam merupakan saat dimana para pengunjung memadati tempat itu. Pemandangn sunsets merupakan ‘puncak acara’ di Bukit Bintang. Pemberian nama “Bukit Bintang” juga tidak sembarangan.
Tempat ini disebut Bukit Bintang karena pada malam hari, kita dapat melihat pemandangan jogja dari atas dan lampu rumah-rumah terlihat seperti bintang. Apalagi cakrawala malam membuat kota Jogja seakan menyatu dengan langit.
Sayangnya, perjalanan menuju Bukit Bintang tidak seindah pemandangannya. jalan yang tidak terlalu lebar itu berkelok-kelok dan banyak dilalui mobil serta motor. Jadi, bagi yang ingin ke sana, berjuanglah mengatasi halangan ini.

Wisata Candi

Candi Borobudur


Candi Borobudur, Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).

Candi Prambanan



Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari candi borobudur, berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.
Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi. Beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini sedang diperbaiki.

Wisata Pantai Selatan

Pantai Parangtritis



Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai yang mesti dikunjungi, bukan cuma karena merupakan pantai yang paling populer di Yogyakarta, tetapi juga memiliki keterkaitan erat dengan beragam objek wisata lainnya, seperti Kraton Yogyakarta, Pantai Parangkusumo dan kawasan Merapi. Pantai yang terletak 27 kilometer dari pusat kota Yogyakarta ini juga merupakan bagian dari kekuasaan Ratu Kidul.
Penamaan Parangtritis memiliki kesejarahan tersendiri. Konon, seseorang bernama Dipokusumo yang merupakan pelarian dari Kerajaan Majapahit datang ke daerah ini beratus-ratus tahun lalu untuk melakukan semedi. Ketika melihat tetesan-tetesan air yang mengalir dari celah batu karang, ia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis, dari kata parang (=batu) dan tumaritis (=tetesan air). Pantai yang terletak di daerah itu pun akhirnya dinamai serupa.
Pantai Parangtritis merupakan pantai yang penuh mitos, diyakini merupakan perwujudan dari kesatuan trimurti yang terdiri dari Gunung Merapi, Kraton Yogyakarta dan Parangtritis. Pantai ini juga diyakini sebagai tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Sunan Kalijaga sesaat setelah selesai menjalani pertapaan. Dalam pertemuan itu, Senopati diingatkan agar tetap rendah hati sebagai penguasa meskipun memiliki kesaktian.
Sejumlah pengalaman wisata bisa dirasakan di pantai ini. Menikmati pemandangan alam tentu menjadi yang paling utama. Pesona alam itu bisa diintip dari berbagai lokasi dan cara sehingga pemandangan yang dilihat lebih bervariasi dan anda pun memiliki pengalaman yang berbeda. Bila anda berdiri di tepian pantainya, pesona alam yang tampak adalah pemandangan laut lepas yang maha luas dengan deburan ombak yang keras serta tebing-tebing tinggi di sebelah timurnya.

Pantai Depok



Pantai Depok, Di antara pantai-pantai lain di wilayah Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling dirancang menjadi pusat wisata kuliner menikmati sea food. Di pantai ini, tersedia sejumlah warung makan tradisional yang menjajakan sea food, berderet tak jauh dari bibir pantai. Beberapa warung makan bahkan sengaja dirancang menghadap ke selatan, jadi sambil menikmati hidangan laut, anda bisa melihat pemandangan laut lepas dengan ombaknya yang besar.
Nuansa khas warung makan pesisir dan aktivitas nelayan Pantai Depok telah berkembang sejak 10 tahun lalu. Menurut cerita, sekitar tahun 1997, beberapa nelayan yang berasal dari Cilacap menemukan tempat pendaratan yang memadai di Pantai Depok. Para nelayan itu membawa hasil tangkapan yang cukup banyak sehingga menggugah warga Pantai Depok yang umumnya berprofesi sebagai petani lahan pasir untuk ikut menangkap ikan.
Sejumlah warga pantai pun mulai menjadi "tekong", istilah lokal untuk menyebut pencari ikan. Para tekong melaut dengan bermodal perahu bermotor yang dilengkapi cadik. Kegiatan menangkap ikan dilakukan hampir sepanjang tahun, kecuali pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat, yaitu Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Di luar musim paceklik ikan yang berlangsung antara bulan Juni - September, jumlah hasil tangkapan cukup lumayan.
Karena jumlah tangkapan yang cukup besar, maka warga setempat pun membuka Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang kemudian dilengkapi dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) bernama Mina Bahari 45. Tempat pelelangan ikan di pantai ini bahkan menerima setoran ikan yang ditangkap oleh nelayan di pantai-pantai lain. Saat YogYES berkunjung, tempat pelelangan ini tengah ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Seiring makin banyaknya pengunjung pantai yang berjarak 1,5 kilometer dari Parangtritis ini, maka dibukalah warung makan-warung makan sea food. Umumnya, warung makan yang berdiri di pantai ini menawarkan nuansa tradisional. Bangunan warung makan tampak sederhana dengan atap limasan, sementara tempat duduk dirancang lesehan menggunakan tikar dan meja-meja kecil. Meski sederhana, warung makan tampak bersih dan nyaman.
Beragam hidangan sea food bisa dicicipi. Hidangan ikan yang paling populer dan murah adalah ikan cakalang, seharga Rp 8.000,00 per kilogram, setara dengan 5 - 6 ekor ikan. Jenis ikan lain yang bisa dinikmati adalah kakap putih dan kakap merah dengan kisaran harga Rp 17.000,00 - Rp 25.000,00 per kilogram. Jenis ikan yang harganya cukup mahal adalah bawal, seharga Rp 27.000,00 - Rp 60.000 per kilogram. Selain ikan, ada juga kepiting, udang dan cumi-cumi.

Wisata Pantai Gunung Kidul

Pantai Baron



Pantai Baron, pantai paling populer di gunung kidul, karena pantai ini adalah pantai pertama yang akan ditemui jika mengunjungi gugusan kecup mesra laut dan daratan, simbol keelokan wisata pantai gunung kidul. Jajaran Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Krakal dan pantai sundak berderet di sana, memanjakan pengunjung akan keriuhan ombak pembawa kedamaian kalbu.

Pantai baron terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 20 km arah selatan kota Wonosari (40 km dari kota Yogyakarta). Pantai yang menjadi saksi pertemuan antara air laut dan air tawar, yang merupakan hasil dari sungai yang bermuara di satu sudut pantai baron, sebagai perlambang berpadunya dua hati meski dengan perbedaan latar belakang.

Para wisatawan akan dimanjakan dengan keelokan desir angin yang mengantarkan ombak tuk bercumbu dengan hamparan pasir, begitu sabar menunggu datangnya sang kekasih. Hasil kekayaan Baron seperti udang besar (lobster), ikan bawal putih, kakap, tongkol pun siap memanjakan pengunjung, baik yang masih segar ataupun yang siap saji. Sebagai Rekomendasi, menu andalan di sini adalah Sop Kakap.

Satu momen yang teramat sayang dilewatkan adalah Upacara Sedekah Laut yang diselenggarakan oleh masyarakat nelayan setempat setiap bulan suro dalam kalender jawa, sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil laut yang telah diberikan.

Pantai Kukup

Pantai Kukup terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 1 km di sebelah Timur Pantai Baron. Pantai ini kaya akan biota laut dan juga terkenal dengan beragam ikan hias air laut yang sangat indah di Aquarium Laut atau yang dijajakan oleh para pedagang di sepanjang pantai. Selain itu terdapat gua alam yang teduh.

Pantai Krakal



Pantai Krakal dapat dicapai melalui jalan sepanjang 6 kilometer dari kawasan pantai Kukup, sehingga pantai Krakal merupakan mata rantai perjalanan setelah mengunjungi pantai Baron dan pantai Kukup. Jarak pantai Krakal dari Yogyakarta lebih kurang 65 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam.
Perjalanan menuju pantai Krakal ini juga melintasi bukit - bukit kapur, diselingi dengan teras - teras batu karang. Hal ini merupakan ciri dari daerah karst yang dikelola penduduk. Berdasarkan penelitian geologis, pada zaman yang silam, daerah ini merupakan dasar dari lautan yang oleh proses pengangkatan yang terjadi pada kerak bumi, dasar laut ini semakin lama semakin meninggi dan akhirnya muncul sebagai dataran tinggi. Batu - batuan karang yang nampak pada waktu itu merupakan bekas rumah binatang karang yanghidup di air laut saat itu.
Pantai Krakal merupakan pantai yang paling indah, di antara seluruh hamparan pantai di sepanjang pulau Jawa. Pantai ini akan dibangun menjadi kawasan pantai dan perkampungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali. Pantai Krakal, bentuk pantainya landai, berpasir putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 kilometer. Pantai ini menerima panas matahari dari pagi hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup besar.

Pantai Sepanjang



Pantai Sepanjang memiliki garis pantai yang panjang, pasir berwarna putih yang masih terjaga, dan ombak yang sedang. Pantai Sepanjang merupakan pantai terpanjang di semua pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Keadaan pantainya masih sangat alami dan bersih. Di bibir pantai terdapat tumbuhan palem dan gubug-gubug beratap daun kering. Perlu diketahui pemerintah daerah maupun investor telah berencana menjadikan pantai Sepanjang sebagai duplikat Pantai Kuta.
Bedanya ialah, bila di pantai Kuta terdapat banyak beach cafe dan cottage mewah, di pantai Sepanjang murni menawarkan suasana alami yang masih original. Dalam waktu ke depan, investor akan membangun villa sebagai penginapan wisatawan.

Pantai Drini




Pantai Drini terletak di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, sekitar 1 km kearah timur dari Pantai Sepanjang. Keistimewaan pantai ini terdapat pulau karang yang tumbuh pohon Drini dan konon kayunya dapat dipakai sebagai penangkal ular berbisa. Pemandangan Pantai Drini yang sangat indah, asri dan pantainya yang sangat perawan. Di atas  karang ini dibangun Mercusuar dimana jika kita memandang dari menaranya dapat melihat pemandangan dari atas.Di Pantai Drini ini kita bisa melihat dengan jelas rumput-rumput laut diantara karang-karang laut, dan biota laut lainnya.

Pantai Sundak



Pantai Sundak, sebuah pantai di wilayah kabupaten gunung kidul, tepatnya di desa sidoharjo kecamatan tepus. Berada di jajaran pantai selatan berderet dengan pantai Kukup, Krakal, Drini, Sepanjang dan pantai baron

Lembaran pasir putih yang terhampar di sepanjang bibir pantai, menunggu kecup mesra sang Ombak yang berlarian memendam rindu yang teramat dalam, memberikan kenyamanan mata yang memandang. Semilir angin membelai dedaunan melambai di ujung dahan-dahan yang tumbuh mengitari pantai menyejukkan hati para pencari kedamaian.

Hamparan bibir pantai bergincu karang-karang mungil tempat bermain biota laut nan menggemaskan. Karang yang berdiri kokoh seolah penjaga Pantai Sundak nan kokoh dan pemberani. Perbukitan kapur di latar belakang pantai yang menjulang menambah keelokan pertemuan laut dan daratan pesisir selatan pulau Jawa.

Sundak, perpaduan nama antara ASU dan LANDAK. Bermula dari pertarungan antara ASU (anjing) dan Landak. Pergelutan yang meninggalkan jejak bagi penduduk sekitar akan adanya sebuah gua dengan sumber air tawar di dalamnya.

Sundak, salah satu pesona gunung kidul yang masih terkubur, terkabur akan berita yang simpang siur.
Sundak sebagai sebuah tonggak, bahwa gunung kidul bukanlah kekerontangan namun sebuah keindahan nan eksotis.